Selasa, 25 November 2014

dia alasan

melihat senyum merekahnya membuatku mengerti bagaimana caraku mencintainya
melihat bahu yang lebarnya membuatku mengerti bagaimana cara berbagi rindu yang paling baik
melihat tangannya aku mengerti seperti apa rasa dilindungi
melihat kakinya aku memahami aku tak bisa berjalan tanpanya
melihat jemarinya aku memahami bagaimana jemari itu dapat bersatu dan pas dalam gengaman tanganku
melihat telinganya aku memahami bagaimana menjadi pendengar yang baik
melihat bibirnya aku mengerti bagaimana hangat suaranya menguar menjadi sebuah kasih
melihat matanya aku mengerti bagaimana ia mencintaiku begitu dalam dan aku menemukan apa yang selama ini kucari dan apa yang kosong dalam hidupku
melihat hidungnya aku memahami bahwa aku sangat bersyukur ada nafas yang masih akan terus kujaga.

Rabu, 11 Juni 2014

Sahabat

hai pena ketikku, lama tak mengunjungimu. hari ini aku sedang merindukanmu.
esok aku akan sering mencoretkan rinduku dikertas elektrikmu.
aku sedang menyadari kehidupanku pena, setengah tahun ini aku merasa merubah diriku menjadi orang lain seperti bayanganku yang sedang bersembunyi dipohon beringin.  kemarin aku bertemu seseorang yang menyadarkanku, mengembalikan kewarasan ku dan mengambilku dari lubang yang sama sekali lagi. aku tahu ia pasti menyimpan marah karna segala kesalahan yang telah aku perbuat. dan ternyata sekarang aku tahu ia seperti embun dikala pagiku mendung, ia seperti matahari ketika badai itu datang lagi. ia selalu menorehkan senyum diwajahnya ketika menghadapi ku. dia adalah Husnia Fajar Nuraini. yah sekarang aku baru mengerti sahabat itu seperti apa, persahabatan itu apa. aku belajar banyak dari hidupnya. aku berterimakasih pada pencipta tlah mengirimkanku sahabat seperti malaikat. terimakasih nia sudah menjadi sahabatku....

Kamis, 20 Februari 2014

menghilang

waktu merubah segalanya
segalanya
segalanya yang ku punya dan segalanya yang tak akan pernah aku miliki
waktu membuat semuanya menjadi begitu menakutkan
bahkan waktu kadang mernggut kecapan rasaku
waktu membuatku berlari dan memilin kelelahan
untuk mengejar sinar itu
waktu membakarku
mengejarku
bayangan batas itu terlihat samar-samar
seakan lelah
dan akhirnya
menghilang